Dapur
Pada saat membuat cerita, berdasarkan tanggapan dari pelanggan, ada beberapa catatan tentang buku anak yang bisa menjadi acuan dalam membuatnya.
1. Tema Cerita
Sebisa mungkin pencerita menempatkan diri pada posisi pemikiran anak-anak (tergantung pada umur anak). Anak-anak menyukai kegembiraan. Kebaikan perlu diekspresikan dengan kebahagiaan. Sikap positif perlu senantiasa menjadi acuan dalam cerita, seperti kejujuran, keramahan, kedermawanan, kerajinan, kerja keras rajin dan lain-lain. Cerita akan sangat baik jika berhasil membangun fantasi dan ide dari anak.
Sebisa mungkin cerita tidak dibuat secara berlebihan dalam setiap ekspresi, terutama kesedihan, pertengkaran, kecurangan. Tapi sebisa mungkin mereka memahami secara sederhana setiap hal yang terjadi, sebab-akibat dan bagaimana menyikapinya.
2. Ilustrasi
Anak-anak menginginkan adanya ilustrasi secara utuh. Misalkan gambar orang, berarti mereka akan memperhatikan adanya mata, hidung atau mulut. Bahkan posisi tangan. Hal ini terutama karena semua itu akan mendukung ekspresi yang ada dalam cerita, apakah senang, sedih, kecewa dan lain-lain.
3. Simpel
Simpel atau dalam bahasa Indonesia di sebut sederhana, dalam artian, bahwa gambar yang dibuat memiliki garis yang sederhana. Bentuk ruang dan bangun yang sederhana akan memudahkan anak dalam membangun perspektif kehidupan secara sederhana. Misalkan bentuk rumah, dasarnya kotak dengan atap segitiga.
Garis detail kerut tua, ekspresi marah kegembiraan dan kesedihan tidak perlu dibuat secara penuh. Dalam beberapa kasus anak-anak merasa hal itu menakutkan.
Kesederhanaan adalah titik tolak utama dalam membuat ilustrasi atau cerita bergambar untuk anak, baik untuk tema cerita ataupun ilustrasi (gambar itu sendiri) pada hasil gambar dalam blog ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar